01591 2200205 4500001002100000005001500021035002000036007000300056008004100059020002200100082002000122084002600142100001500168245013400183250002000317260003000337300004100367650002100408520095600429INLIS00000000000214720250820085929 a0010-0825000423ta250820 g 0 ind  a978-623-92473-8-6 a390.095 986 833 a390.095 986 833 TIT p0 aTitus Tara1 aPancasila dan Tore Jaji Ende Lio :bPenelitian Historis-Sosiologis Kearifan Lokal /cTitus Tara (Penulis); Fabian Thomas (Editor) aCetakan I, 2023 aEnde :bNusa Indah,c2023 a603 hlm :bteks , ilustrasi ;c23 cm 4aAdat Budaya Ende aPancasila dan Tore Jaji Ende Lio: Penelitian Historis-Sosiologis Kearifan Lokal merupakan judul buku yang diangkat berdasarkan tradisi lisan Perjanjian Adat Budaya Lokal Ende Lio yang disebut Tore Jaji (Perjanjian Damai) pada tahun 1635.Perjanjian Tore Jaji mengandung tujuh isi kesepakatan penting yang mesti dipegang, dilaksanakan, dan tetap dihayati dalam kehidupan sehari-hari. Perjanjian Adat Tore Jaji suku Ende Lio ini memiliki korelasi dengan Dekalog dan Pancasila. Pancasila dan Tore Jaji merupakan nilai-nilai luhur yang tidak bisa dipisahkan dalam filosofi budaya Ende Lio. Nilai-nilai luhur kearifan lokal dalam Tore Jaji budaya Ende Lio pernah digali, diangkat, dan direnungkan oleh Putra Sang Fajar, Soekarno menjadi nilai-nilai luhur Pancasila. Berdasarkan nilai-nilai luhur ini maka Soekarno dengan tegas menyatakan: “DI KOTA INI KUTEMUKAN LIMA BUTIR MUTIARA, DI BAWAH POHON SUKUN INI PULA KURENUNGKAN NILAI-NILAI LUHUR PANCASILA.”